Jember – Dosen Institut Teknologi dan Sains Mandala (ITSM) Jember, Nurshadrina Kartika Sari, S.E., M.M., yang juga menjabat sebagai Kepala Program Studi (Kaprodi) Akuntansi, memberikan presentasi di hadapan manajer Pinnacle Foods (M) Sdn. Bhd. di Shah Alam, Malaysia, pada Kamis (28/11/2024). Presentasi ini merupakan bagian dari kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PkM) yang dilaksanakan dalam rangka mendukung pengembangan kapasitas personal dosen ITSM.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kunjungan internasional yang dilakukan oleh AFEBSI, organisasi tempat ITSM bergabung, yang juga meliputi kunjungan ke SEGi University dan Kumpulan Media Karangkraf. Kunjungan ini bertujuan untuk memperluas wawasan dosen terkait dunia industri, khususnya dalam memahami proses bisnis perusahaan internasional.
Dalam sambutannya, Ketua Umum DPN AFEBSI, Achmad Rozi, menyampaikan rasa terima kasih kepada jajaran direksi Pinnacle Foods yang telah menerima kedatangan delegasi AFEBSI dengan sangat hangat. Achmad berharap kunjungan industri ini akan memberikan wawasan dan pengalaman baru bagi para dosen dalam memahami dinamika dunia usaha global.
Pada kesempatan tersebut, Nurshadrina Kartika Sari menyampaikan materi yang berjudul “Strengthening Local Brands towards Global Competition using Information Technology”. Dalam pemaparannya, Shadrina menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Malaysia yang menunjukkan hasil positif sepanjang tahun 2023-2024. “Keberhasilan pertumbuhan ekonomi ini mencerminkan kemajuan pembangunan ekonomi di kedua negara yang saling bersinergi,” ujar Shadrina.
Lebih lanjut, Shadrina memaparkan keunggulan produk Pinnacle Foods Malaysia, yang menurutnya berakar pada inovasi, adaptasi lokal, dan kualitas. Perusahaan ini sangat cermat dalam menyesuaikan rasa dan kemasan produk mereka agar sesuai dengan selera konsumen lokal. Produk-produk mereka dipasarkan melalui berbagai jaringan ritel terkemuka, seperti Tesco dan Mydin, yang semakin meningkatkan aksesibilitas. Selain itu, keikutsertaan aktif Pinnacle Foods dalam pameran makanan semakin memperkuat merek mereka dan menarik pelanggan baru.
Senada dengan Shadrina, Alyta Shabrina, Kaprodi Manajemen Universitas YARSI, juga memberikan pandangannya mengenai keberlanjutan bisnis dalam konteks global. Dalam presentasinya yang berjudul “Sustainable Business To Increase Value for Local Enterprise”, Alyta mengungkapkan bahwa keberlanjutan dalam bisnis tidak hanya terkait dengan praktik ramah lingkungan, tetapi juga mencakup aspek sosial dan ekonomi. “Keberlanjutan berarti menjalankan bisnis tanpa memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, komunitas, atau masyarakat secara keseluruhan,” ujarnya. Alyta menekankan pentingnya menggunakan bahan baku yang berkelanjutan, mengoptimalkan rantai pasokan untuk mengurangi emisi, serta berinvestasi dalam energi terbarukan dan pendidikan masyarakat lokal.
Kunjungan ini tidak hanya memberikan wawasan tentang keberlanjutan dan inovasi dalam industri makanan, tetapi juga memperkuat kerjasama internasional yang saling menguntungkan antara dunia pendidikan dan industri, sekaligus memberikan kesempatan bagi dosen-dosen ITSM untuk berbagi pengetahuan yang bermanfaat dalam konteks global.