Jember, 16 Oktober 2025 — Institut Teknologi dan Sains Mandala (ITSM) menggelar Seminar Nasional “Kampus Berdampak Bebas Kekerasan”, sebuah forum akademik yang bertujuan memperkuat implementasi Permendikbudristek Nomor 55 Tahun 2024 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT).
Acara yang berlangsung di Auditorium Lantai 2 ITSM ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Anggota DPR RI Komisi X, H. Muhamad Nur Purnamasidi, S.Sos., M.Si., Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendiktisaintek, Dr. Beny Bandanadjaja, S.T., M.T., serta Rektor ITSM, Dr. Suwignyo Widagdo, S.E., M.M., M.P., dan Ketua Satgas PPKPT ITSM, Muhdar, S.E., M.M.
Dalam sambutannya, Rektor ITSM menegaskan komitmen kampus untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, dan bebas dari segala bentuk kekerasan. “Seminar ini menjadi langkah nyata ITSM dalam membangun budaya akademik yang beretika, inklusif, serta menjunjung tinggi martabat manusia,” ujarnya.
Dalam paparannya, H. Muhamad Nur Purnamasidi menyoroti pentingnya membangun kesadaran kolektif untuk mengakhiri “krisis senyap” kekerasan di dunia kampus. Berdasarkan data Kemendikbudristek, 1 dari 5 mahasiswa pernah mengalami perundungan atau kekerasan, dan hampir 50% laporan yang diterima adalah kasus kekerasan seksual.
Ia menegaskan bahwa Permendikbudristek No. 55 Tahun 2024 merupakan transformasi nilai, bukan sekadar revisi kebijakan.
Sementara itu, Dr. Beny Bandanadjaja menjelaskan bahwa pelaksanaan PPKPT merupakan amanat regulasi sekaligus tanggung jawab moral seluruh pemangku kepentingan pendidikan tinggi. Kebijakan ini tidak hanya mencakup kekerasan fisik, psikis, seksual, diskriminasi, intoleransi, perundungan, tetapi juga kebijakan kampus yang mengandung kekerasan.
Ia juga menguraikan mekanisme pembentukan Satuan Tugas (Satgas) PPKPT, sistem pelaporan terintegrasi melalui portal resmi sahabat.kemdiktisaintek.go.id, serta pentingnya penguatan tata kelola, edukasi, dan penyediaan sarana yang aman bagi seluruh sivitas akademika.
Sebagai Ketua Satgas PPKPT ITSM, Muhdar, S.E., M.M., memaparkan langkah konkret yang telah dilakukan ITSM untuk mewujudkan kampus bebas kekerasan. ITSM telah membentuk sistem pelaporan yang rahasia dan aman, menyediakan layanan konseling dan pendampingan hukum, serta menerapkan kode etik dan peraturan rektor yang tegas terhadap pelaku kekerasan. Ia juga menekankan pentingnya peran aktif seluruh warga kampus.
Selain itu, ITSM rutin menyelenggarakan pelatihan, seminar, dan kampanye kesadaran publik melalui media sosial, poster, serta kegiatan mahasiswa guna memperkuat budaya anti-kekerasan di lingkungan kampus. Melalui seminar ini, ITSM memperkuat sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan zero tolerance terhadap kekerasan. Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat penghargaan kepada para narasumber dan sesi foto bersama seluruh peserta.


