Mahasiswa merupakan seseorang yang rawan mengalami gangguan kesehatan mental. Pada dasarnya kehidupan mahasiswa dalam dunia perkuliahan sering menghadapi tekanan akademik, sosial dan juga emosional. Hal inilah yang menyebabkan seorang mahasiswa mudah menyalahkan diri sendiri, putus asa, dan memiliki suasana hati yang buruk hingga berujung pada stres.
Kesehatan mental adalah kondisi batin yang tenang dan tentram, atau kondisi kesejahteraan psikologis seseorang. Kesehatan mental biasanya mencakup emosi seseorang, dimana perasaan emosi ini dapat berubah sewaktu-waktu dan pada lingkungan sekitar. Perasaan emosi tersebut antara lain, perasaan senang, sedih, bimbang, marah kepada seseorang dan takut terhadap sesuatu.
Dalam kehidupan kampus, tak sedikit mahasiswa yang menganggap bahwa dengan memiliki kekasih ia akan lebih bersemangat untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Namun, kenyataannya banyak mahasiswa yang sulit berkonsentrasi, mudah emosi bahkan produktivitasnya menurun serta resiko mengalami stres dan depresi.
Kemampuan untuk mengatasi stres pada mahasiswa menandakan bahwa ia memiliki kesehatan mental yang bagus. Kesehatan mental pada mahasiswa sangat penting karena mental yang sehat akan membawa pengaruh yang baik dan suasana hati yang tentram sehingga dapat tercipta kenyamanan dan keharmonisan. Faktor yang dapat memengaruhi kesehatan mental antara lain berasal dari pengalaman hidup, pengalaman yang buruk akan memberikan efek trauma saat mengingat peristiwa buruk tersebut.
Kebiasaan sehat seperti menjaga pola tidur yang baik, makanan seimbang, dan aktivitas fisik (olahraga dan meditasi) yang cukup dapat mendukung kesehatan mental. Selain itu, berbicara dengan teman, keluarga juga dapat menghilangkan rasa cemas atau stres. Mengekspresikan suasana hati dengan hobby juga dapat dijadikan sebagai alternatif untuk menjaga diri dari perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain saat kita mengalami tekanan atau stres berlebihan.
Merawat kesehatan mental sangat penting untuk kualitas hidup yang baik. Mencari bantuan dan bimbingan psikolog atau psikiater untuk membantu menjaga kesehatan mental. Mental mahasiswa juga ditentukan oleh pola pergaulan serta pola hidup sehari-hari.