Kesehatan Mental Pada Mahasiswa
Mahasiswa merupakan seseorang yang rawan mengalami gangguan kesehatan mental. Pada dasarnya kehidupan mahasiswa dalam dunia perkuliahan sering menghadapi tekanan akademik, sosial dan juga emosional. Hal inilah yang menyebabkan seorang mahasiswa mudah menyalahkan diri sendiri, putus asa, dan memiliki suasana hati yang buruk hingga berujung pada stres.
Kesehatan mental adalah kondisi batin yang tenang dan tentram, atau kondisi kesejahteraan psikologis seseorang. Kesehatan mental biasanya mencakup emosi seseorang, dimana perasaan emosi ini dapat berubah sewaktu-waktu dan pada lingkungan sekitar. Perasaan emosi tersebut antara lain, perasaan senang, sedih, bimbang, marah kepada seseorang dan takut terhadap sesuatu.
Dalam kehidupan kampus, tak sedikit mahasiswa yang menganggap bahwa dengan memiliki kekasih ia akan lebih bersemangat untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Namun, kenyataannya banyak mahasiswa yang sulit berkonsentrasi, mudah emosi bahkan produktivitasnya menurun serta resiko mengalami stres dan depresi.
Kemampuan untuk mengatasi stres pada mahasiswa menandakan bahwa ia memiliki kesehatan mental yang bagus. Kesehatan mental pada mahasiswa sangat penting karena mental yang sehat akan membawa pengaruh yang baik dan suasana hati yang tentram sehingga dapat tercipta kenyamanan dan keharmonisan. Faktor yang dapat memengaruhi kesehatan mental antara lain berasal dari pengalaman hidup, pengalaman yang buruk akan memberikan efek trauma saat mengingat peristiwa buruk tersebut.
Kebiasaan sehat seperti menjaga pola tidur yang baik, makanan seimbang, dan aktivitas fisik (olahraga dan meditasi) yang cukup dapat mendukung kesehatan mental. Selain itu, berbicara dengan teman, keluarga juga dapat menghilangkan rasa cemas atau stres. Mengekspresikan suasana hati dengan hobby juga dapat dijadikan sebagai alternatif untuk menjaga diri dari perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain saat kita mengalami tekanan atau stres berlebihan.
Merawat kesehatan mental sangat penting untuk kualitas hidup yang baik. Mencari bantuan dan bimbingan psikolog atau psikiater untuk membantu menjaga kesehatan mental. Mental mahasiswa juga ditentukan oleh pola pergaulan serta pola hidup sehari-hari.
Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (HMJ-A) Gelar Lomba Mandala Accounting Olympiad (MAO) 2023 di ITS Mandala Jember
Jember, 26 Agustus 2023 Mandala Accounting Olympiad (MAO) 2023 merupakan acara lomba yang diadakan oleh himpunan mahasiswa jurusan akuntansi (HMJ-A) dengan tema “Show Your Best Accounting Skills to Become a Critical, Courageous and Qualified Generation with MAO 2023”. Acara MAO ini memiliki tujuan yang salah satunya adalah sebagai wadah untuk mengukur potensi peserta Mandala Accounting Olympiad (MAO) dalam bidang akuntansi.
Acara ini dilatar belakangi oleh himpunan mahasiswa jurusan akuntansi yang merupakan salah satu organisasi di Institut Teknologi dan Sains Mandala (ITSM), yang bergerak dalam bidang akademik. Untuk mewujudkan sumber daya manusia yang komparatif dan memiliki keunggulan terutama dalam bidang akuntansi.
Lomba ini ditujukan kepada siswa antar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Madrasah Aliyah (MA) se Jawa-Bali. 43 tim terdata mengikuti lomba MAO ini yang kemudian tim-tim tersebut akan memasuki tahap pre eliminasi pada tanggal 19 Agustus. 23 tim dinyatakan gugur dan yang lolos pada tahap berikutnya hanya ada 20 tim saja.
Acara grand final dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2023 di ruang auditorium ITS Mandala pukul 06.45 WIB-Selesai. Terdapat sekitar 60 siswa dan 20 guru pendamping hadir dan turut serta untuk memeriahkan acara ini. Juara 1 berhasil diraih oleh SMKN 4 jember, kemudian juara 2 oleh SMKN 1 Jember dan juara 3 oleh SMKN 6 Jember. Untuk pemenang juara harapan 1, 2, dan 3 masing-masing diraih oleh SMK AL-QODIRI, SMKN 1 Jember, SMKN 6 Jember.
KULIAH TANPA SKRIPSI/DISERTASI
Jember, 02 September 2023. Sebuat statement yang fenomenal mengenai kuliah tanpa skripsi atau disertasi disampaikan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Bapak Nadiem Makarim melalui kanal Youtube resmi dari Kemendikbudristek bahwa persyaratan kelulusan mahasiswa di Perguruan tinggi tidak lagi diharuskan menyusun skripsi untuk gelar Sarjana atau S1, Thesis untuk S2 dan Disertasi pada tugas akhir S3 atau Doktoral.
Hal tersebut sebenarnya telah diluncurkan dan diundangkan di Jakarta pada tanggal 18 Agustus 2023 dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2023 Tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi bahwa untuk mendorong peningkatan mutu pendidikan tinggi. Dalam peraturan tersebut pasal 18 ayat 9 memaparkan Program studi pada program sarjana atau sarjana terapan memastikan ketercapaian kompetensi lulusan melalui: a. pemberian tugas akhir yang dapat berbentuk skripsi, prototipe, proyek, atau bentuk tugas akhir lainnya yang sejenis baik secara individu maupun berkelompok; atau b. penerapan kurikulum berbasis proyek atau bentuk pembelajaran lainnya yang sejenis dan asesmen yang dapat menunjukkan ketercapaian kompetensi lulusan. Begitu pula dengan lulusan Master dalam pasal 19 item 2 Mahasiswa pada program magister/magister terapan wajib diberikan tugas akhir dalam bentuk tesis, prototipe, proyek, atau bentuk tugas akhir lainnya yang sejenis.
Rektor ITSM Dr. Suwignyo Widagdo SE, MM, MP menyampaikan bahwa Segala sesuatu yang kearah lebih baik, lebih efisien dan efektif tentu akan dilakukan karena ITSM adalah corporte university artinya ITSM mengaokomodir kebutuhan masyarakat sehingga serapan lulusan sesuai dengan dunia Industri.
Ibu Wakil Rektor I ITSM Dr. Agustin HP, MM menyambut baik peraturan tersebut karena bentuk tugas akhir tidak hanya skripsi namun juga dapat berbentuk prototipe, proyek, atau bentuk tugas akhir lainnya yang sejenis baik secara individu maupun berkelompok dengan penerapan kurikulum berbasis proyek atau bentuk pembelajaran lainnya yang sejenis dan asesmen yang dapat menunjukkan ketercapaian kompetensi lulusan. Mahasiswa dapat memilih tugas akhir dalam bentuk bagaimana, tentunya Standar kompetensi lulusan sebagai kriteria minimal mengenai kesatuan kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian mahasiswa dari hasil pembelajarannya pada akhir program pendidikan tinggi. Secara lebih rinci ITSM menunggu kebijakan juklak dan juknis.
Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa Mahasiswa yang telah mengganggap tugas akhir berbentuk skripsi membangun image stigma negatif bisa aktif dengan model lain. Hal tersebut akan dirancang lebih lanjut sesuai petunjuk pelaksanaan (JUKLAK) dan petunjuk teknis (TEKNIS) sehingga arah kebijakan dan capaian lulusan lebih diterima di masyarakat.